13.55 :: Posted by - NUR CAHYONO :: Category -
Auditing dua
Tahap/ Bagian Perencanaan Audit
Perencanaan audit terdiri dari tujuh bagian/ tahapan, yaitu:
1.
Perencanaan Awal Audit
Perencanaan awal menyangkut keputusan
apakah auditor akan menerima atau melanjutkan pelaksanaan audit bagi klien,
mengevaluasi alasan-alasan klien untuk diaudit, memilih staf untuk penugasan
dan mendapatkan surat penugasan.
Menerima klien baru dan melanjutkan klien lama
Menyelidiki
klien baru.
Sebelum menerima klien baru, sebagian
besar kantor akuntan public menyelidiki perusahaan untuk memutuskan apakah
klien dapat diterima. Selain itu juga harus dilakukan evaluasi prospektif klien
dalam lingkungan usaha, stabilitas keuangan, dan hubungan dengan kantor akuntan
publik.
Untuk calon klien yang sebelumnya
diaudit oleh akntor akuntan public lain, auditor pengganti diwajibkan oleh PSA
16 (SA 315) untuk berhubungan dengan auditor sebelumnya, agar dapat membantu
auditor pengganti dalam mengevaluasi apakah akan menerima penugasan tersebut.
Apabila calon klien belum pernah diaudit oleh kantor akuntan public, perlu
diadakan penyelidikan. Sumber nformasi bisa berasal dari pengacara local,
kantor akuntan public lain, bank dan perusahaan lain.
Melanjutkan
klien lama.
Banyak kantor akuntan publik
mengevaluasi klien yang sudah ada setiap tahun untuk memutuskan apakah ada
alasan untuk tidak melanjutkan audit. Perselisihan sebelumnya seperti kelayakan
ruang lingkup audit, jenis pendpat yang diberikan, atau honorarium dapat
menyebabkan auditor tidak melanjutkan hubungan. Auditor dapat juga memutuskan
bahwa klien kurang mempunyai integritas dank arena itu tidak layak lagi untuk
menjadi kliennya.
Mengidentifikasi
alasan klien untuk diaudit
Dua faktor utama yang mempengaruhi
bahan bukti yang akan dikumpulkan adalah siapa pemakai laporan dan maksud dari
penggunaan laporan tersebut. Auditor akan mengumpulkan lebih bannyak bahan
bukti jika laporan digunakan secara luas. Hal seperti ini sering terjadi pada
perusahaan publik, perusahaan dengan utang banyak, dan perusahaan yang akan
dijual pada waktu yang dekat. Kemungkinan terbesar dalam hal penggunaan laporan
dapat ditentukan dengan melihat pengalaman dalam penugasan yang lalu dan
diskusi dengan manajemen. Selama audit berlangsung, auditor dapat memperoleh
infromasi tambahan mengenai mengapa klien menghendaki audit dan untuk apa
laporan keuangan digunakan.